Majelis Thareqat Alawiyah Naqsyabandiyah Muhsiniyah di bina oleh Al-Habib Haidarah Bin Muhsin Al-Hinduan putra dari Al-Habib Muhsin Bin Ali Al-Hinduan Mursyid Thareqat Naqsyabandiyah Mudzhariyah dan juga Beliau salah satu Murid pertama Tokoh Thareqat Alawiyah yang ada di Tarim yaitu Al-Habib Umar Bin Muhamad bin Hafidz
Saturday, December 27, 2014
Biografi singkat Al-Habib Haidarah Bin Muhsin Al-Hinduan
Al-Habib Haidarah Bin Muhsin Bin Ali Al-Hinduan Adalah Putra Al-Habib Muhsin
Bin Ali Al-Hinduan Mursyid Thariqah Naqsyabandiyah Mudzhariyyah Al-Habib Haidarah lahir di Pontianak, dari pasangan Al-Habib Muhsin Bin Ali Al-Hinduan dan Syarifah
Zulaikha Al-Mahdali. Ayahnya Wafat saat ia baru berusia 10 tahun . Sejak itu ,
ia dan adik- adiknya diasuh oleh ibundanya, di Situbondo Jawa Timur. Pendidikan SD
dan SLTP nya di selesaikan di kota Situbondo, lalu ia masuk Pondok Pesantren Darut Tauhid Malang, Asuhan Ustadz Abdullah Abdun Malang, Usai lulus pesantren
Beliau melanjutkan studinya ke Universitas Al-Azhar, Mesir. Setelah itu
beliau Ke Tarim Hadramaut berguru kepada Al Habib Umar Bin Hafidz
Setelah sembilan bulan di Tarim, tibalah sekelompok pelajar Indonesia
yang tercatat sebagai angkatan pertama Darul Musthofa seperti Habib
Jindan dan Habib Munzir Kedatangan mereka semakin membuat
beliau betah tinggal disana. Di Tarim, beliau tinggal sekitar
dua tahun . Kecendrungan hati beliau pada dunia Thariqah kaum
sufi membuatnya berniat mencari guru Thariqah Naqsyabandiyah
yang waktu itu Beliau dengar ada di India .sebelum kepulangannya
ke tanah air. Keinginannya itu beliau utarakan kepada Habib Umar.
Namun Habib Umar tak mengizinkannya dan menyuruhnya tinggal
lagi di Tarim selama tiga bulan untuk mempelajari Thariqah Alawiyah
Setelah tiga bulan mendalami Thariqah Alawiyah dari Habib Umar,
di hatinya tumbuh rasa kagum yang luar biasa pada manhaj thariqah
keluarganya ini. Sejak saat itu, berbekal restu dari sang guru
Beliau pun bertekad untuk kelak menyebarkannya di tanah air.
"Thariqah Alawiyah Naqsyabandiyah
Muhsiniyah"
Pada kenyataannya , Thariqah alawiyah yang bermuara kepada
Sayyidina Ali KW memiliki sanad dengan semua Thariqah
Ahlussunah Waljamaah ,termasuk Naqsyabandiyah yang bermuara
pada Sayyidina Abu bakar RA. Sumber kedua sahabat utama itu
tentu saja Rasulullah SAW. Habib Idrus bin Umar Al-Habsyi , dalam
kitab Iqdul Yawaqit banyak menyebut kaitan dua thariqah ini
Bahkan Habib Abdurahman bin Mustafa A-laydrus menulis sebuah
risalah khusus tentang Naqsyabandiyah . Atas dasar itulah Habib
Haidarah memadukan keduanya. Harapan beliau masyarakat luas bisa
mengakrapi dunia Thariqah, segaligus beroleh sanad keilmuan dari
kalangan habaib.Namun, tetap ,beliau amat ketat dalam menanamkan
prinsip - prinsip pokok Thariqah Alawiyah yang termuat pada
lima asasnya : Ilmu , amal , wara , khauf , dan ikhlas.
Sunday, November 16, 2014
SEBAB-SEBAB JALANNYA DZIKIR MENJADI RUSAK
SEBAB-SEBAB JALANNYA DZIKIR MENJADI RUSAK
Dzikir yang telah berjalan baik di dalam hati kadang-kadang menjadi rusak
karena beberapa sebab di bawah ini :
1. Mengerjakan larangan-larangan Allah SWT.
2. Su’ul Adab kepada guru Mursyid .
3. Kurang banyak berdzikir .
4. Banyak berdzikir tetapi tidak mencukupi syarat-syarat yang delapan.
5. Senang berkumpul dengan orang yang ingkar pada Thariqat
Di ambil dari buku HARUMNYA JALAN MENUJU ALLAH
Saturday, October 25, 2014
RABHITAH AL-MURSYID
Rabithah artinya menggantungkan hati pada sesuatu barang dengan jalan
Mahabbah (cinta). Jadi Rabithah
Al-Mursyid artinya : menggantungkan hati cinta kepada kepada Guru Mursyid yang
memimpin dan membimbing ke jalan Allah SWT.
Adapun untuk memperoleh rabithah penggantungan hati cinta kepada guru
mursyid ialah dengan jalan melakukan segala ketentuan yang sudah di tentukan oleh
guru MURSYID dan harus sering menghadirkan wajah gurunya . menggambarkan wajah
guru mursyid di dalam segala hal dan waktu. Setelah murid terbiasa menghadirkan
wajah guru mursyid maka akhirnya ia akan memperoleh Rabithah. Setelah rabithah di peroleh maka dalam segala
waktu dan tempat, murid akan selalu merasa berkumpul dengan Guru Mursyid seakan-akan tak pernah berpisah siang malam.
Allah berfirman :
وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ
وَالْعَشِيِّ يُرِيْدُوْنَ وَجْهَهُ
Artinya : bersabarlah kamu bersama
dengan orang-orang yang memanggil-manggil tuhannya, di waktu pagi dan malam
,mereka itu hanya mengharapkan ridha Allah semata.
Allah berfirman :
وَكُوْنُوْا مَعَ الصَّادِقِيْن
Artinya : dan hendaklah kamu beserta
orang-orang yang beriman.
Berkata Syekh Ubaidullah Al-Ahrari ra. : “ beserta di dalam ayat ini ada
dua macam . Pertama , beserta “ Hissiyah” yaitu dengan bersahabat serta
berkumpul bersama orang-orang shadiqin
Maka barang siapa yang selalu bergaul dan berkumpul dengan mereka itu ,
maka Allah akan memberi “Nur” cahaya dalam hatinya , yaitu cahaya yang ada dalam
bathin mereka dan akan diberinya juga akhlaq seperti akhlaq mereka. Kedua,
beserta “ MA’NAWIYYAH “, yaitu dengan
menghadirkan rupa orang-orang tersebut di dalam segala tingkah laku , maka
apabila telah kuat dan benar hubungan bathin si murid dengan orang-orang
shiddiqin tadi, maka akan mengalirlah “ASRAR”
(Rahasia-rahasia) yang ada di dalam bathin mereka ke dalam hati hati murid
tersebut. di kutip dari Buku " Harumnya jalan menuju ALLAH ". bersambung. .
Friday, October 24, 2014
Sunday, July 20, 2014
Ziarah ke Makam Syeikhona Al-Habib Muhsin Bin Ali Al-Hinduan di Sumenep
Setelah acara Houl akbar Syeikhona Al-Habib Muhsin Al-Hinduan di Situbondo Jawa Timur 2014. rombongan Ikhwan Akhawat kalimantan menuju Madura-Sumenep berangkatnya dari situbondo pada malam hari jam 22 wib. tepatnya pada malam senin, dan sampai nya jam 9 pagi di sumenep. setelah istirahat makan siang di rumah ikhwan sumenep. rombongan sebelum berziarah melaksanakan sholat zhuhur di Mesjid JAMI Sumenep dan setelah selesai sholat langsung menuju Makam Syeikhona Al-Habib Muhsin Bin Ali Al-Hinduan. acara ziarahnya di pimpin langsung oleh Anak beliau yaitu gurunda Al-Habib Haidarah Bin Muhsin Al-Hinduan berikut foto nya
Monday, April 14, 2014
Doa Sayyidina Syekh Abu Bakar Bin Salim
اَللَّهُمَّ يَاعَظِيْمَ السُّلْطَانْ، يَاقَدِيْمَ الْإِحْسَانْ، يَادَائِمَ
النِّعَمْ، يَاكَثِيْرَ الْجُوْدِ، يَاوَاسِعَ الْعَطَاءْ، يَاخَفِيَّ الْلُّطْفِ، يَاجَمِيْلَ الصُّنْعِ يَاحَلِيْمًا لَا يَعْجَلْ..صَلِّ
يَارَبّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاَلِهِ وَسَلِّمْ وَارْضَ عَنِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ. اَللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ شُكْرًا، وَلَكَ الْمَنُّ فَضْلًا، وَأَنْتَ رَبُّنَا
حَقًّا وَنَحْنُ عَبِيْدُكَ رِقًّا وَاَنْتَ لَمْ تَزَلْ لِذَلِكَ أَهْلًا، يَامُيَسِّرْ
كُلَّ عَسِيْرٍ وَيَاجَابِرَ كُلَّ كَسِيْرٍ، وَيَاصَاحِبَ كُلَّ فَرِيْدٍ، وَيَا مُغْنِيَ
كُلَّ كَسِيْرٍ، وَيَاصَاحِبَ كُلَّ فَرِيْدٍ، وَيَامُغْنِيَ كُلَّ فَقِيْرٍ، وَيَامُقَوِّيَ
كُلَّ ضَعِيْفٍ، وَيَا مَأْمَنَ كُلَّ مَخِيْفٍ يَسِّرْعَلَيْنَا كُلَّ عَسِيْرٍ فَتَيْسِرُ الْعَسِيْرٍعَلَيْكَ يَسِيْرٌ، اَللَّهُمَّ يَا مَنْ لَا يَحْتَاجُ إِلَى الْبَيَانِ
وَالتَّفْسِيْرِ حَاجَاتُنَا كَثِيْرٌ، وَأَنْتَ عَالِمٌ بِهَا وَخَبِيْرٌ. اَللَّهُمَّ اِنِّي
أَخَافُ مِنْكَ وَأَخَافُ مِمَّنْ يَخَافُ مِنْكَ وَأَخَافُ مِمَّنْ لَا يَخَافُ مِنْكَ ، اَللَّهُمَّ بِحَقِّ
مَنْ يَخَافُ مِنْكَ نَجِّنَا مِمَّنْ لَا يَخَافُ مِنْكَ.اَللَّهُمَّ بِحَقِّ مُحَمَّدٍ
أُحْرُسْنَا بِعَيْنِكَ لَا تَنَامْ، وَاكْنُفْنَا بِكَنَفِكَ الَّذِي لَا يُرَامُ، وَارْحَمْنَا بِقُدْرَتِكَ عَلَيْنَا فَلَا نَهْلِكَ وَأَنْتَ
ثِقَتُنَا وَرَجَاىُٔنَا. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمْ.
Saturday, April 12, 2014
TANDA-TANDA DZIKIR
TANDA-TANDA
DZIKIR
TELAH BERJALAN BAIK DI DALAM HATI
Banyak di antara murid
yang mempunyai dzikir berjalan dengan baik dan dia senang naik dari sati
kelas ke kelas lain. Padahal kadang-kadang kelas-kelas yang banyak tadi tidak
di hadapi dengan baik setelah dia naikan. Yang demikian menandakan bahwa jalan
dzikir nya kurang baik.
Adapun tanda-tandanya yang telah berjalan baik ialah di
antara lain :
1. Senang memperbanyak dzikir dengan dengan terasa lezat dan tidak merasa lelah
2. Jalannya dzikir memang terasa benar dalam lathifah
3. Rindu dan selalu terbayang padanya wajah Gurunya dan tak
ingin berpisah dengannya
4. Tidak senang pada wirid-wirid lainya
5. Senang menyendiri
6. Mahabbah, cinta kepada Guru luar biasa.
7. Dan banyak lagi tanda-tanda lainnya yang hanya di ketahui
oleh ahlinya.
SEBAB-SEBAB
JALANNYA DZIKIR MENJADI RUSAK
Dzikir yang
telah berjalan baik di dalam hati kadang-kadang menjadi rusak karena beberapa
sebab di bawah ini :
1.
Mengerjakan
larangan-larangan Allah SWT.
2.
Su’ul adab
kepada Guru Mursyid .
3.
Kurang banyak
berdzikir
4.
Banyak berdzikir
tetapi tidak mencukupi syarat-syarat yang delapan.
5.
Senang berkumpul
dengan orang yang ingkar pada thareqat.
Subscribe to:
Posts (Atom)